Minggu, 22 Agustus 2010

Harian POS KOTA 21 AGUSTUS 2010

HIMITEKINDO Prihatin Penangkapan 3 Pengawas KKP di Perairan Malaysia

Kecam Tindakan Marinir Malaysia

2010-08-20 15:10:42

SANGATTA-Melihat berbagai masalah yang terjadi di negara Indonesia terutama pada persoalan kelautan saat ini atas nama Himpunan Mahasiswa Ilmu Dan Teknologi Kelautan Indonesia ( HIMITEKINDO) wilayah Kalimantan , melihat bahwasanya pemerintah kurang tegas dalam mengambil sikap terutama ketika berbicara maalah kedaulatan Negara kita dan pencurian sumberdaya alam kita terutama di laut.
Koordinator HIMITEKINDO Wilayah Kalimantan  Rahman menilai, seharusnya Pemerintah malu melihat Berbagai kejadian yang telah terjadi antara Indonesia dan Negara tetangga, masih belum hilang dari ingatan kita bagaimana Pulau sipadan dan ligitan di ambil alih oleh Malaysia, Ambalat yang kemudian juga di klaim oleh Malaysia. Kini terjadi lagi kejadian yang sangat kami sayangkan dimana tiga orang Pengawas Laut KKP ditangkap oleh Marinier Malaysia yang secara territorial berada dalam ang detik-detik Hari Perayaan Kemerdekaan republic Indonesia.
“Kejadian seperti ini telah di antisipasi dalam hal dimana KKP kerjasama dalam mengamankan perbatasan laut dan pencurian ikan dengan aparat keamanan (TNI-AL dan Polairut) perlu ditingkatkan, karena kolaborasi ketiganya sangat berdampak bagi peningkatan keamanan di perairan kita,”tandas rahman.
KKP harusnya juga sadar akan permasalahan yang terjadi disektor kelautan kita, konflik-konflik perbatasan harusnya menjadi perhatian khusus demi mewujudkan Negara kepulauan yang kuat dan bermatabat dimana penyelesaianya batas-batas dengan sepuluh Negara yang berbatasan langsung dengan perairan laut Indonesia tidak lagi selalu dipermasalahkan.
Kekuranganya Armada dan kapal pengawas itu juga turut andil dalam konflik Kedaulatan, dan juga kerugian Negara yang mencapai puluhan Triliun pertahun harusnya menjadi perhatian Pemerintah, karena Armada yang dimiliki KKP saat ini hanya sekitar dua puluh empat buah kapal (24 kapal). “Sementara armada yang dibutuhkan 20 serta kapal pengawas 80 buah untuk mengawasi beberapa Daerah yang rawan pencurian ikan ( illegal fishing ) sementara itu anggaran untuk pengawasan laut juga sangat minim tahun ini, sehingga dirasa perlu dalam mewujudkan Negara kepulauan yang kuat,” tuturnya.
Mahasiswa Ilmu dan teknologi Kelautan Indonesia menyatakan sikap bahwa: Mengecam tindakan Mariir Malaysia tas penangkapan terhadap tiga orang pengawas laut KKP. “Mendesak Pemerintah kiranya agar mengambil sikap terhadap kejadian yang sangat memalukan ini, Pemerintah Malaysia harus segera memberikan pernyataan permohonan maaf kepada rakyat Indonesia secara terbuka, mendesak intansi yang terkait dalam pengamanan batas wilayah laut Indonesia, agar bertindak tegas terhadap pelanggaran batas-batas laut dan pencurian ikan diwilayah Indonesia., mendesak Pemerintah agar segera menambah Armada pengawasan perairan Indonesia sebagai Negara kepulauan,” ujarnya.nda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar